Puisi Kenangan yang Menyakitkan
Puisi Kenangan yang Menyakitkan
Di dalam album kenangan, terdapat gambaran pahit,
Jejak waktu yang berlalu, menyisakan luka yang tak terelakkan.
Kenangan yang menyakitkan, terpatri di setiap sudut,
Seperti bayangan gelap yang menari di antara sinar matahari.
Foto-foto yang tersenyum, namun hati teriris,
Seolah-olah cermin kebahagiaan yang tergores oleh kepedihan.
Kenangan yang menyakitkan, seperti duri dalam pelukan bunga,
Membawa rasa sakit, di setiap senyum yang tertinggal.
Di tiap sorot mata, terdapat kilasan duka,
Mengingatkan akan kehilangan dan perpisahan.
Kenangan yang menyakitkan, seakan-akan memutar ulang film,
Menyuguhkan adegan kepergian yang tak terlupakan.
Bau harum kenangan, kini berubah menjadi pedih,
Seperti aroma bunga yang kini menyengat daripada menghibur.
Kenangan yang menyakitkan, memanjang dalam lorong waktu,
Seakan-akan melibatkan kita dalam dendam yang tak kunjung padam.
Lagu-lagu yang dulu menjadi pelipur lara,
Kini menjadi pengantar duka dan kepedihan.
Kenangan yang menyakitkan, seperti melodi kesedihan,
Mengiringi langkah-langkah kehilangan yang berlalu.
Namun, di balik kesakitan, ada pelajaran berharga,
Kenangan yang menyakitkan, menjadi guru hidup yang tidak terlupakan.
Mungkin, suatu hari, luka itu akan bertransformasi,
Menjadi titik balik menuju kebijaksanaan dan pemulihan.
Kenangan yang menyakitkan, meski terasa pahit,
Mengukir cerita hidup yang sejati dan tak tergantikan.
Mungkin di sana, di lorong kenangan yang menyakitkan,
Kita akan menemukan kekuatan untuk bergerak maju.