Keris Tilam Sari Pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V
Rp15,555,000
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Lurus
– Dhapur / Bentuk : Tilam Sari
– Pamor / Gambar : Udan Mas Tiban Meteor
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Mataram Era HB V ( Garap Dalem Keraton )
– Panjang Bilah : 33,5 cm
– Warangka : Gayaman Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Trembalu
– Handle / Gagang : Kayu Trembalu
– Pendok : –
– Mendak : Tembaga Model Widengan
Barang sama persis seperti foto.
garansi 100% asli sepuh kuno
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K004 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Keris sebagai lambang kebanggaan, Keris Tilam Sari, Kesenian kerajinan logam Indonesia, Makna simbolis keris Jawa, Pamor Udan Mas Tiban Meteor, Sejarah keris Nusantara, Senjata pusaka Indonesia, Tangguh HB V, Tradisi pembuatan keris, Warisan budaya Indonesia |
Keris Tilam Sari Pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V
Keris Hamengkubuwana Yogyakarta
Keris Yogyakarta telah menjadi salah satu penanda ketinggian budaya dan warisan yang memikat dalam sejarah Nusantara. Pada abad ke-18, dengan lahirnya dinasti Hamengkubuwono pada tahun 1755 sesudah Perjanjian Giyanti, muncul pula kehadiran tangguh HB (Hobo). Perjanjian ini membagi Mataram menjadi dua kerajaan kecil, dengan Yogyakarta menggunakan gelar Kasultanan dan Surakarta tetap memilih Kasunanan. Dari sini, perbedaan budaya dan tradisi kedua kerajaan pun mulai terlihat, termasuk dalam hal bentuk keris.
Pusaka-pusaka dari Keraton Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Meskipun sederhana dalam bentuknya, mereka tak pernah kehilangan kesan yang memikat dan kewibawaan yang melekat. Keris-keris Yogyakarta tidak diciptakan untuk pamer atau unjuk kehebatan. Kesederhanaan yang mereka bawa tidak hanya terlihat dalam bilah dan pamornya, tetapi juga dalam seluruh penampilannya. Konsep “ngayang batin”, menekankan pada keindahan spiritual dan filosofis, menjadikan kesederhanaan sebagai sebuah keindahan yang tak ternilai.
Secara bertahap, gagrak (gaya) Yogyakarta juga mulai menunjukkan ciri khasnya sendiri. Meskipun tidak merata secara menyeluruh, evolusi ini terjadi pada setiap pemerintahan Sultan Yogyakarta I-IX, yang memberikan ciri khas tersendiri pada masing-masing era. Contohnya, Keris Yasan yang diperintahkan oleh HB I, memiliki bentuk yang mirip dengan tangguh Mataram namun dengan ukuran yang sedikit lebih besar.
Namun, perjalanan keris Yogyakarta tidak selalu lancar. Pada masa HB II, HB III, dan HB IV, situasi politik yang tidak stabil menyebabkan sedikit perhatian terhadap pembuatan keris. Kekosongan tahta dan tekanan politik kolonial dari Belanda membuat produksi keris menjadi terhenti untuk sementara waktu.
Namun, era keemasan keris Yogyakarta terjadi pada masa HB V (1828-1855) dan HB VII (1877-1921). Pada masa ini, suasana politik dan keamanan yang relatif tenang memungkinkan kerajinan keris berkembang pesat. Keris-keris pada masa ini memiliki ciri khas yang kuat, dengan hiasan yang lebih besar dan lebih tebal, serta motif pamor yang inovatif seperti Rinenteng dan Udan Mas.
Melalui perjalanan yang penuh warna ini, Keris Yogyakarta telah menjadi simbol dari kebesaran budaya dan kearifan lokal. Dengan keunikan dan keindahannya, ia terus menjadi penanda yang mempesona dalam sejarah dan warisan budaya Nusantara.
Keris Tilam Sari Pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V
Keris Tilam Sari dengan pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V adalah salah satu senjata pusaka yang memikat dari tradisi kerajinan tangan Indonesia. Kombinasi unik dari keindahan seni dan kekuatan simbolis, keris ini mencerminkan warisan budaya yang kaya dan mendalam dari masa lalu.
Latar Belakang Sejarah
Keris Tilam Sari Pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V berasal dari tradisi kerajinan keris Nusantara, yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Dipercaya berasal dari era HB V, keris ini menampilkan keahlian tinggi dan keanggunan dalam pembuatannya. Pamor Udan Mas Tiban Meteor menggambarkan paduan yang indah dari besi dan unsur-unsur logam lainnya, menciptakan pola yang unik dan menarik.
Ciri-ciri Fisik dan Keunikan
Keris Tilam Sari memiliki bilah yang elegan dengan pola pamor yang mencolok. Pamor Udan Mas Tiban Meteor menghadirkan warna-warna emas yang mempesona, menambah keindahan visual keris ini. Setiap detil dari keris ini memperlihatkan tingkat keahlian tinggi dalam seni ukir dan pengolahan logam, menunjukkan dedikasi dan kecintaan terhadap kerajinan tradisional.
Makna Simbolis
Dalam budaya Jawa, keris bukan hanya sebagai senjata, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang mendalam. Pamor Udan Mas Tiban Meteor dipercaya memiliki kekuatan magis atau perlindungan spiritual bagi pemiliknya. Keris Tilam Sari juga bisa menjadi lambang kebanggaan, martabat, dan warisan budaya yang harus dijaga dengan baik.
Kepopuleran dan Warisan Budaya
Meskipun zaman terus berubah, Keris Tilam Sari Pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V tetap menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Warisan seni dan budaya ini tidak hanya mengingatkan kita akan kejayaan masa lalu, tetapi juga menginspirasi untuk melestarikan dan menghormati tradisi nenek moyang.
Kesimpulan
Keris Tilam Sari Pamor Udan Mas Tiban Meteor Tangguh HB V adalah contoh nyata dari keindahan dan kekuatan seni keris tradisional Indonesia. Dengan perpaduan estetika yang anggun dan nilai simbolis yang dalam, keris ini tidak hanya mewakili keahlian artisanal yang tinggi, tetapi juga menyampaikan pesan tentang identitas budaya yang kaya dan beragam. Sebagai warisan dari masa lalu yang harus dijaga dengan penuh kehormatan, keris ini terus menginspirasi dan memperkaya makna budaya Indonesia.
Ulasan
Belum ada ulasan.