Keris Jangkung Pudha...
Bumi Permata > Produk > Keris Pusaka > Keris Pusaka Kuno > Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Mojopahit Kuno

Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Mojopahit Kuno

7 Dilihat

Rp9,200,000

Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Mojopahit Kuno

Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 3
– Dhapur / Bentuk : Jangkung Pudhak Sategal
– Pamor / Gambar : Keleng Hurap
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Sedayu Era Mojopahit
– Panjang Bilah : 34 cm
– Warangka : Gayaman Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Trembalo
– Handle / Gagang : Ukir Kayu Trembalo
– Pendok : Blewah Mamas Kuno
– Mendak : Cincin Tembaga

Barang sama persis seperti foto.
garansi 100% asli sepuh kuno

Stok 1

- +
Beli Lewat WhatsApp
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
  • Terpercaya Sejak 2012
  • Garansi Uang Kembali
  • Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
  • Deskripsi
  • Ulasan (0)
  • Deskripsi
    Berat 2000 gram
    Dimensi 40 × 20 × 10 mm
    SKU K057
    Kategori ,
    Tag , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

    Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Mojopahit Kuno

    Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Majapahit Kuno adalah sebuah pusaka yang sarat dengan nilai sejarah, seni, dan spiritualitas dari era Majapahit. Artikel ini akan mengulas tentang karakteristik, sejarah, teknik pembuatan, serta makna budaya dari keris yang istimewa ini.

    1. Definisi dan Ciri Khas

    Keris Jangkung Pudhak Sategal: Jenis keris ini dikenal dengan bentuk bilahnya yang panjang (jangkung) dan sederhana, dengan luk (lekukan) yang hanya berjumlah tiga. Nama “Pudhak Sategal” mengacu pada motif atau simbol yang terkait dengan pohon pandan, yang dalam budaya Jawa melambangkan kesucian dan ketabahan.

    • Luk 3: Keris ini memiliki tiga lekukan yang melambangkan triloka (tiga dunia) dalam filosofi Jawa, yakni dunia bawah, dunia manusia, dan dunia atas (spiritual).
    • Pamor Keleng Hurap: Pamor Keleng berarti keris dengan bilah yang cenderung berwarna hitam pekat tanpa motif pamor yang mencolok. “Hurap” merujuk pada kesan halus atau lembut yang dimiliki bilah ini. Pamor seperti ini sering kali dikaitkan dengan kekuatan batin dan kesederhanaan yang kuat.
    • Tangguh Sedayu: Tangguh Sedayu mengacu pada tempat atau gaya pembuatan keris yang terkenal dari kawasan Sedayu, yang memiliki ciri khas teknik dan estetika tertentu.
    • Era Majapahit Kuno: Keris ini dibuat pada zaman Majapahit, sebuah kerajaan besar yang pernah menguasai sebagian besar Nusantara. Pusaka dari era ini sangat dihargai karena kekuatan spiritual dan sejarahnya yang kaya.

    2. Sejarah dan Konteks

    Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 ini berasal dari era Majapahit, yang berdiri antara abad ke-13 hingga abad ke-15. Pada masa itu, keris bukan hanya dianggap sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol kekuatan, status, dan spiritualitas. Keris dengan tangguh Sedayu dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, baik dari segi teknik penempaan maupun nilai spiritualnya. Keris ini mungkin digunakan oleh para bangsawan atau prajurit tinggi dalam upacara penting atau sebagai pelindung pribadi.

    3. Pembuatan dan Teknik

    Pembuatan Keris Jangkung Pudhak Sategal melibatkan proses penempaan yang rumit, di mana logam dipilih dan dilipat secara khusus untuk menciptakan bilah yang kuat dan estetis. Pamor Keleng Hurap yang hadir dalam keris ini menunjukkan teknik penempaan yang menghasilkan bilah dengan tampilan hitam yang halus, tanpa motif pamor yang mencolok. Ini memerlukan keahlian khusus dari sang empu untuk memastikan bahwa bilah keris tetap kuat, tajam, dan memiliki kekuatan spiritual yang diharapkan.

    4. Kepentingan Budaya dan Filosofis

    Keris dengan Pamor Keleng Hurap sering kali dianggap sebagai simbol kesederhanaan dan kekuatan batin. Bentuknya yang tidak mencolok tetapi kuat mencerminkan filosofi Jawa tentang kekuatan yang tidak selalu harus ditunjukkan secara luar biasa, melainkan dapat tersembunyi di balik kesederhanaan. Luk 3 melambangkan keseimbangan antara dunia material dan spiritual, sebuah tema yang sangat penting dalam budaya Jawa. Pudhak Sategal, sebagai motif, menambah dimensi makna tentang kesucian dan ketabahan, menjadikan keris ini sebagai pusaka yang dihormati.

    5. Perawatan dan Pelestarian

    Merawat keris kuno seperti Jangkung Pudhak Sategal memerlukan perhatian khusus. Ini termasuk membersihkan bilah secara berkala untuk mencegah korosi dan menjaga kilauan hitam alami dari Pamor Keleng Hurap. Keris ini juga harus disimpan di tempat yang aman dari kelembapan berlebih dan jauh dari benda-benda yang dapat menyebabkan kerusakan. Perawatan yang baik tidak hanya mempertahankan keindahan fisik keris tetapi juga menjaga nilai spiritualnya.

    Kesimpulan

    Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Majapahit Kuno adalah pusaka yang memiliki makna historis dan spiritual yang dalam. Bentuknya yang sederhana namun penuh makna, serta teknik pembuatan yang presisi, menjadikan keris ini sebagai salah satu artefak budaya yang sangat dihargai. Bagi para kolektor dan pecinta keris, memiliki dan merawat keris ini adalah sebuah kehormatan yang besar, karena keris ini bukan hanya benda antik, tetapi juga cerminan dari kekuatan spiritual dan kearifan budaya yang diwariskan dari zaman Majapahit.

    Ulasan (0)

    Ulasan

    Belum ada ulasan.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Mojopahit Kuno (7)
    Keris Jangkung Pudhak Sategal Luk 3 Pamor Keleng Hurap Tangguh Sedayu Era Mojopahit Kuno
    Rp9,200,000

    Keranjang belanja

    Tidak ada produk di keranjang.

    Kembali ke toko

    Bumipermata.Com

    Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

    Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

    Lakukan pemesanan lewat WhatsApp