Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Kartasura Sepuh Kuno
Rp17,500,000
Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Kartasura Sepuh Kuno
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 13
– Dhapur / Bentuk : Nogo Sosro
– Pamor / Gambar : Segoro Muncar
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Mataram Era Kartasura
– Panjang Bilah : 45 cm
– Warangka : Sandang Walikat
– Bahan Rangka : Kayu Mahoni
– Handle / Gagang : Mahoni
– Pendok : –
– Mendak : Tembaga
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K226 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Filosofi keris Nogo Sosro, Keris Mataram Islam, Keris pamor laut memancar, Keris sepuh era Kartasura, Kewibawaan dan perlindungan keris |
Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Kartasura Sepuh Kuno
Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar dari Tangguh Mataram Era Kartasura Sepuh Kuno merupakan salah satu keris yang memiliki makna historis, spiritual, serta estetika yang sangat mendalam. Dengan bilah luk 13 yang eksotis dan pamor Segoro Muncar yang jarang ditemukan, keris ini diyakini sebagai simbol kekuatan, kewibawaan, dan perlindungan spiritual yang tinggi.
1. Luk 13: Simbol Kesempurnaan Spiritual dan Kekuatan Mistis
Keris dengan luk 13 dikenal sebagai keris yang memiliki makna spiritual yang sangat kuat. Angka 13, yang sering kali dianggap sakral dalam budaya Jawa, melambangkan kesempurnaan, harmoni, dan kekuatan mistis. Luk yang lebih banyak sering dikaitkan dengan perjalanan spiritual yang kompleks, serta perlambang kekuatan yang besar untuk menghadapi tantangan hidup.
Secara filosofi, luk 13 juga melambangkan keselarasan antara dunia material dan spiritual, serta kemampuan untuk mengendalikan dua dunia tersebut. Pemilik keris dengan luk 13 diyakini akan diberkahi dengan keteguhan, kekuatan batin, dan kemampuan untuk menghadapi segala macam rintangan, baik yang berasal dari dunia nyata maupun gaib.
2. Nogo Sosro: Simbol Perlindungan dan Kekuatan Raja
Nama Nogo Sosro merujuk pada naga, makhluk mitologi yang sering kali diasosiasikan dengan kekuatan, kekuasaan, dan perlindungan. Dalam tradisi keris, naga sering kali digambarkan sebagai simbol perlindungan yang kuat dan sebagai lambang kebijaksanaan yang tak terbatas.
Keris dengan corok (penokohan pada bilah keris) Nogo Sosro melambangkan bahwa keris ini membawa kekuatan perlindungan yang sangat besar, terutama bagi pemimpin atau tokoh yang memiliki tanggung jawab besar. Naga Sosro tidak hanya berfungsi sebagai hiasan yang artistik, tetapi juga membawa energi spiritual yang diyakini dapat melindungi pemiliknya dari segala bentuk ancaman, baik fisik maupun non-fisik. Naga Sosro juga sering diasosiasikan dengan kekuatan raja, sehingga keris ini dianggap membawa aura kewibawaan yang kuat.
3. Pamor Segoro Muncar: Lambang Kelimpahan dan Kekuasaan
Pamor adalah pola yang terbentuk dari lapisan logam pada bilah keris, yang sering kali memiliki makna spiritual dan magis. Pamor Segoro Muncar atau yang sering disebut juga sebagai pamor “laut memancar” menggambarkan kekuatan dan kelimpahan alam, khususnya laut sebagai sumber kehidupan.
Segoro Muncar melambangkan kelimpahan, keberkahan, dan kekuasaan, layaknya laut yang tak terbatas. Pemilik keris dengan pamor ini dipercaya akan mendapatkan kelancaran rezeki dan keberuntungan dalam usahanya, serta dilindungi dari segala ancaman dan gangguan. Selain itu, pamor ini juga mencerminkan kekuasaan yang besar dan kemampuan untuk mengendalikan berbagai situasi yang sulit, sama seperti lautan yang tenang namun menyimpan kekuatan besar di dalamnya.
Pamor Segoro Muncar juga mencerminkan keberanian dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan besar. Bagi mereka yang memiliki tanggung jawab besar, seperti pemimpin atau pebisnis, keris dengan pamor ini diyakini dapat memberikan perlindungan dan kelancaran dalam mencapai tujuan mereka.
4. Tangguh Mataram Kartasura: Keris dari Era Transisi
Tangguh Mataram Kartasura merujuk pada periode sejarah Kartasura, yang merupakan era transisi penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Islam. Kartasura sendiri adalah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram pada awal abad ke-18, setelah sebelumnya pusat pemerintahan berada di Plered dan Mataram.
Era Kartasura Sepuh dikenal sebagai masa yang penuh dengan gejolak politik, di mana kerajaan menghadapi berbagai tantangan dari dalam maupun luar, termasuk serangan pemberontakan dan campur tangan VOC (Belanda). Meskipun demikian, keris-keris yang dibuat pada era ini sering kali memiliki nilai estetika dan spiritual yang tinggi, mencerminkan harapan para pemimpin untuk menjaga kewibawaan dan kekuasaan mereka di tengah kondisi yang sulit.
Keris dari tangguh Kartasura sering kali memiliki bilah yang kokoh dan pamor yang kuat, yang melambangkan keberanian dan keteguhan hati para raja dan pemimpin pada masa itu. Oleh karena itu, keris dari era ini dianggap memiliki tuah perlindungan dan keberanian yang besar.
5. Tuah Keris Corok Nogo Sosro Luk 13
Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar diyakini memiliki beberapa tuah penting, antara lain:
- Perlindungan Spiritual dan Fisik: Dengan simbol naga dan luk 13, keris ini dianggap sebagai pelindung yang kuat. Keris ini diyakini dapat melindungi pemiliknya dari bahaya fisik dan serangan gaib.
- Kewibawaan dan Kepemimpinan: Corok Nogo Sosro membawa energi yang mendukung pemiliknya dalam hal kewibawaan dan kharisma. Keris ini cocok dimiliki oleh pemimpin yang memerlukan kekuatan spiritual untuk menjaga posisi dan tanggung jawab mereka.
- Kelimpahan dan Keberuntungan: Pamor Segoro Muncar melambangkan kelimpahan rezeki dan keberuntungan. Keris ini diyakini dapat membantu pemiliknya dalam mencapai kesuksesan materi serta menghadirkan kelancaran dalam berbagai usaha.
6. Era Kartasura Sepuh: Masa Penuh Gejolak dan Penguatan Kekuasaan
Pada masa Kartasura Sepuh, Kerajaan Mataram Islam berada dalam periode transisi penting. Raja-raja pada masa ini menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam kerajaan berupa pemberontakan maupun dari luar, seperti intervensi VOC. Meskipun kondisi politik penuh dengan intrik, keris tetap menjadi simbol kekuatan, kewibawaan, dan spiritualitas yang sangat dijaga oleh para raja dan bangsawan.
Keris dari era Kartasura sepuh, seperti Keris Corok Nogo Sosro, adalah representasi dari semangat juang dan ketahanan para pemimpin saat itu. Mereka mengandalkan keris sebagai benda pusaka yang memberikan kekuatan dalam menghadapi segala ancaman, baik dari luar maupun dari dalam kerajaan.
7. Perawatan Keris Sepuh dan Ritual Jamasan
Sebagai keris sepuh (tua), Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar memerlukan perawatan yang khusus. Keris ini harus dijamas (dibersihkan) secara berkala menggunakan warangan (minyak keris) untuk menjaga keindahan bilah dan pamornya. Selain itu, perawatan keris juga melibatkan ritual spiritual tertentu yang dilakukan pada hari-hari khusus, seperti pada bulan Sura.
Jamasan keris tidak hanya bertujuan untuk menjaga fisik keris tetap bersih dan terawat, tetapi juga dianggap sebagai ritual spiritual untuk “menyegarkan” energi keris. Bagi banyak orang, keris memiliki energi atau “isi” yang hidup, sehingga perawatan ritual seperti jamasan sangat penting dalam menjaga hubungan antara pemilik dan keris.
Kesimpulan
Keris Corok Nogo Sosro Luk 13 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Kartasura Sepuh Kuno adalah pusaka yang luar biasa, tidak hanya karena keindahan fisiknya, tetapi juga karena makna spiritual dan historis yang dalam. Dengan luk 13 yang melambangkan kesempurnaan spiritual dan kekuatan mistis, serta corok Nogo Sosro yang membawa perlindungan dan kewibawaan, keris ini menjadi simbol kekuatan besar bagi pemiliknya.
Pamor Segoro Muncar menambahkan elemen kelimpahan dan keberuntungan, menjadikannya keris yang sangat dihargai baik dari segi estetika maupun spiritualitas. Keris ini mencerminkan semangat juang dan ketahanan para raja Mataram pada era Kartasura, sebuah pusaka yang memberikan perlindungan, kewibawaan, dan kelimpahan bagi mereka yang merawatnya dengan penuh hormat.
Ulasan
Belum ada ulasan.