Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg Tangguh Pajajaran Kuno
Rp7,700,000
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K176 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg Tangguh Pajajaran Kuno
Keris memiliki kedudukan yang istimewa dalam budaya dan spiritualitas Jawa, serta Nusantara secara umum. Salah satu keris yang cukup langka dan memiliki makna spiritual yang mendalam adalah Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg Tangguh Pajajaran Kuno. Keris ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan Kerajaan Pajajaran, serta diyakini memiliki tuah yang sangat kuat dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya.
Sejarah Keris Sempaner
Keris Sempaner adalah salah satu keris dengan dapur (bentuk bilah) yang unik dan jarang ditemukan. Dapur Sempaner biasanya memiliki bilah yang lurus dengan bentuk sederhana, tetapi disertai dengan detil halus pada ricikan (unsur dekoratif pada bilah keris). Dapur ini sering dianggap sebagai simbol keteguhan dan ketenangan, dua kualitas yang sangat dihargai dalam kehidupan spiritual masyarakat Jawa kuno.
Keris dengan dapur Sempaner berasal dari berbagai tangguh atau era pembuatan, salah satunya adalah Tangguh Pajajaran Kuno, sebuah masa yang merujuk pada Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan besar di tanah Sunda. Keris yang dibuat pada masa ini diyakini memiliki kualitas spiritual yang sangat tinggi, sejalan dengan kepercayaan dan kekuatan leluhur Pajajaran yang masih kental pada masa itu.
Lihat juga : Keris Brojol Pamor Bendo Segodo Tangguh Tuban Mataram Kuno
Pamor Toya Mambeg: Simbol Ketenangan dan Keteguhan
Pamor Toya Mambeg adalah salah satu pamor yang sangat istimewa dan memiliki makna spiritual yang mendalam. Pamor ini menggambarkan aliran air yang tenang dan kuat, seperti air sungai yang mengalir lambat namun terus maju tanpa henti. Dalam konteks kehidupan, pamor ini melambangkan keteguhan, kesabaran, dan kemampuan menghadapi tantangan dengan tenang dan penuh keyakinan.
Secara filosofi, Toya Mambeg diartikan sebagai “air yang berhenti atau mengalir lambat”, sebuah simbol yang mengajarkan bahwa dalam kehidupan, ada kalanya kita harus tenang, tidak terburu-buru, dan tetap fokus pada tujuan. Pamor ini juga sering dikaitkan dengan ketenangan batin dan keteguhan dalam menghadapi masalah, sebuah kualitas yang sangat dihargai oleh para pemilik keris.
Selain itu, pamor Toya Mambeg juga diyakini memiliki tuah dalam hal perlindungan dan pengendalian diri, menjadikannya salah satu pamor yang dicari oleh mereka yang membutuhkan ketenangan dan kestabilan dalam hidup mereka. Air, dalam berbagai budaya, sering dianggap sebagai elemen yang membawa kehidupan, kesuburan, dan kesejahteraan, sehingga pamor ini juga diyakini dapat mendatangkan kemakmuran bagi pemiliknya.
Tangguh Pajajaran Kuno: Kekuatan Spiritual dan Sejarah Panjang
Tangguh Pajajaran Kuno mengacu pada periode pembuatan keris yang berasal dari masa Kerajaan Pajajaran, yang berpusat di wilayah Jawa Barat pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Kerajaan Pajajaran terkenal sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara yang memiliki pengaruh kuat, baik secara politik, ekonomi, maupun spiritual.
Keris-keris yang berasal dari Tangguh Pajajaran biasanya dikenal dengan karakteristik bilah yang kuat, sederhana namun anggun, serta penuh dengan kekuatan spiritual yang diyakini mampu memberikan perlindungan dari berbagai ancaman, baik yang kasat mata maupun tidak. Pada masa Pajajaran, keris tidak hanya digunakan sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan koneksi spiritual dengan leluhur.
Keris yang dibuat pada tangguh ini sering dianggap memiliki energi mistis yang kuat, berfungsi sebagai penolak bala, serta menjaga keseimbangan energi dalam kehidupan pemiliknya. Tangguh Pajajaran sendiri sering dianggap sebagai salah satu era pembuatan keris yang sangat dihormati oleh para kolektor dan ahli keris, karena kualitas dan tuah keris-keris dari masa ini sangat tinggi.
Filosofi dan Tuah Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg
Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg dari Tangguh Pajajaran Kuno dipercaya memiliki beberapa tuah yang sangat bermanfaat, baik dalam hal spiritual maupun kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa filosofi dan tuah yang terkandung dalam keris ini:
- Perlindungan Spiritual: Keris ini dipercaya mampu melindungi pemiliknya dari gangguan gaib, energi negatif, serta ancaman-ancaman yang tidak terlihat. Pamor Toya Mambeg yang melambangkan air mengalir lambat namun kuat diyakini mampu meredam energi buruk dan menjaga keselamatan pemiliknya.
- Keteguhan dan Kesabaran: Sebagai simbol air yang tenang namun kuat, keris ini mengajarkan pemiliknya untuk tetap teguh dan sabar dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Ini adalah salah satu tuah utama dari pamor Toya Mambeg yang membuat pemiliknya mampu menghadapi tantangan dengan bijak dan tanpa terburu-buru.
- Ketenangan Batin: Keris ini juga membawa energi ketenangan dan kestabilan batin. Pemiliknya akan merasa lebih seimbang dalam mengambil keputusan, lebih sabar dalam menghadapi masalah, serta mampu meredam emosi yang berlebihan.
- Kemakmuran dan Kesuburan: Seperti air yang membawa kehidupan, pamor Toya Mambeg juga dianggap mendatangkan keberkahan dalam hal kemakmuran, kesuburan, dan kesejahteraan. Keris ini diyakini dapat membantu pemiliknya dalam mencapai kesuksesan dalam usaha, bisnis, dan kehidupan pribadi.
- Keseimbangan Spiritual: Selain perlindungan, keris ini juga berfungsi sebagai alat untuk menjaga keseimbangan spiritual pemiliknya. Dengan menjaga hubungan spiritual yang baik melalui meditasi dan penghormatan kepada leluhur, keris ini dapat memperkuat energi positif di sekitar pemiliknya.
Perawatan dan Penghormatan Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg
Seperti keris lainnya, Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg memerlukan perawatan khusus untuk menjaga kekuatan spiritual dan tuahnya. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam perawatan keris ini:
- Jamasan: Keris perlu dibersihkan secara berkala menggunakan air kelapa atau bahan alami lainnya pada hari-hari yang dianggap sakral, seperti malam Jumat Kliwon, untuk menjaga bilahnya tetap bersih dan energinya tetap aktif.
- Penggunaan Minyak Cendana: Setelah dibersihkan, bilah keris diolesi dengan minyak cendana atau minyak khusus keris untuk melindungi bilahnya dari karat dan menjaga kilau serta kekuatan spiritualnya.
- Penyimpanan yang Benar: Keris harus disimpan di tempat yang kering dan aman, jauh dari kelembapan dan tempat yang dianggap tidak suci. Tempat penyimpanan yang baik juga akan menjaga kekuatan energinya tetap stabil.
- Penghormatan Spiritual: Keris ini sebaiknya dihormati dengan doa dan meditasi secara berkala. Mengadakan ritual sederhana seperti sesaji atau persembahan dapat menjaga hubungan spiritual antara pemilik dan keris.
Baca juga : Keris Misterius “Omyang Jimbe”: Pusaka Mistis Penuh Misteri
Kesimpulan
Keris Sempaner Pamor Toya Mambeg Tangguh Pajajaran Kuno merupakan pusaka yang memiliki kekuatan spiritual tinggi dengan filosofi mendalam tentang ketenangan, keteguhan, dan kesabaran. Pamor Toya Mambeg, yang melambangkan air yang mengalir lambat namun penuh kekuatan, menjadikan keris ini sebagai simbol perlindungan, kemakmuran, dan keseimbangan spiritual bagi pemiliknya.
Sebagai warisan dari Tangguh Pajajaran Kuno, keris ini juga menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Pajajaran dan kekuatan mistis yang terkandung di dalamnya. Dengan perawatan yang tepat dan penghormatan spiritual, keris ini akan terus memberikan tuah dan perlindungan bagi generasi yang memilikinya.
Ulasan
Belum ada ulasan.