Keris Nogo Sosro Luk 11 Pamor Pendaringan Kebak Tangguh Mangkubumen
Rp22,300,000
Keris Nogo Sosro Luk 11 Pamor Pendaringan Kebak Tangguh Mangkubumen
Jenis Pusaka : Luk 11
Dhapur : Nogo Sosro
Pamor : Pendaringan Kebak
Tangguh : Mangkubumen
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K100 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Keris Dunia, Keris Jawa, Keris Nogo Sosro, Keris tangguh Mangkubumen, Pamor Pendaringan Kebak, Pusaka Nusantara |
Keris Nogo Sosro Luk 11 Pamor Pendaringan Kebak Tangguh Mangkubumen
Keris, sebagai salah satu warisan budaya yang paling dihormati di Nusantara, memiliki nilai sejarah, spiritualitas, dan estetika yang tinggi. Setiap keris mencerminkan karakteristik yang berbeda, baik dari segi bentuk, pamor, maupun asal-usul pembuatannya. Salah satu keris yang memiliki daya tarik tersendiri adalah Keris Nogo Sosro Luk 11 dengan Pamor Pendaringan Kebak Tangguh Mangkubumen.
1. Latar Belakang Sejarah
Tangguh Mangkubumen merujuk pada era pembuatan keris yang terkait dengan masa pemerintahan Pangeran Mangkubumi, yang kemudian menjadi Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta. Keris-keris dari tangguh ini terkenal karena kehalusan dan ketelitian dalam pengerjaannya, serta sering kali memiliki nilai spiritual yang tinggi. Keris dari tangguh Mangkubumen biasanya dihargai sebagai pusaka yang memiliki kekuatan gaib, serta dianggap sebagai simbol status dan wibawa.
2. Ciri Khas Keris Nogo Sosro
Nogo Sosro adalah jenis keris dengan ukiran naga yang khas pada bilahnya. Nama “Sosro” sendiri merupakan singkatan dari “Susuhunan”, yang merujuk pada raja atau pemimpin yang dihormati. Ukiran naga pada keris ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga membawa makna simbolis yang mendalam. Naga dalam tradisi Jawa adalah lambang kekuasaan, kebijaksanaan, dan pelindung.
Dengan Luk 11, keris ini memiliki sebelas lekukan pada bilahnya. Jumlah luk ini memiliki makna spiritual yang mendalam, sering dikaitkan dengan konsep keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual, serta simbol perjalanan hidup yang penuh tantangan namun mencapai kesempurnaan di akhirnya.
Lihat juga : Keris Nogo Sosro Sabuk Inten Luk 11 Kinatah Emas Tangguh Mataram Kuno
3. Pamor Pendaringan Kebak
Pamor Pendaringan Kebak adalah salah satu pamor yang sangat dihargai dalam dunia perkerisan. Nama “Pendaringan Kebak” berarti “tempat penyimpanan (beras) yang penuh”. Pamor ini menggambarkan pola yang menyerupai beras yang tersebar di seluruh bilah keris, mencerminkan kemakmuran dan kesejahteraan. Pamor ini diyakini membawa keberuntungan dan rezeki melimpah bagi pemiliknya.
Dalam konteks spiritual, pamor Pendaringan Kebak sering kali dikaitkan dengan doa agar pemilik keris senantiasa diberikan kelimpahan rezeki dan hidup dalam kecukupan. Bentuk pamor yang penuh dan menyebar di seluruh bilah keris juga melambangkan kelimpahan yang tiada henti.
4. Makna Filosofis dan Spiritualitas
Keris Nogo Sosro Luk 11 dengan Pamor Pendaringan Kebak adalah simbol dari kekuatan, kemakmuran, dan kebijaksanaan. Kombinasi antara ukiran naga yang melambangkan kekuasaan dan pamor yang melambangkan kelimpahan membuat keris ini bukan hanya indah dari segi estetika, tetapi juga kaya akan makna spiritual.
Keris ini diyakini memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi pemiliknya dari bahaya dan memberikan kemakmuran. Dalam tradisi Jawa, keris seperti ini sering kali dijadikan pusaka keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai lambang keberlanjutan dan perlindungan.
Baca juga : Filosofi Keris Pamor Brahma Watu
5. Kesimpulan
Keris Nogo Sosro Luk 11 Pamor Pendaringan Kebak Tangguh Mangkubumen adalah sebuah karya seni yang menggabungkan keindahan, makna spiritual, dan nilai historis. Setiap elemen dari keris ini, mulai dari bentuk luk, ukiran naga, hingga pamornya, memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Jawa.
Keris ini tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol status, kebijaksanaan, dan kemakmuran. Sebagai pusaka, keris ini diharapkan dapat membawa keberuntungan, kesejahteraan, dan perlindungan bagi pemiliknya, sekaligus menjadi warisan berharga yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Ulasan
Belum ada ulasan.