Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Emas Pamor Wos Wutah Tangguh PB VII Istimewa
Rp88,000,000
Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Emas Pamor Wos Wutah Tangguh PB VII Istimewa
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 7
– Dhapur / Bentuk : Nogo Sapto ( Kinatah Emas Templek )
– Pamor / Gambar : Wos Wutah
– Tangguh / Est Era Pembuatan : PB VII
– Panjang Bilah : 34,8 cm
– Warangka : Gayaman Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Cendana
– Handle / Gagang : Kayu Cendana
– Pendok : Blewah Kemalo Merah
– Mendak : Kendit Hias Batu Permata
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K092 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Keris era PB VII, Keris naga dengan kinatah emas, Keris Nogo Sapto, Keris pusaka Jawa, Keris tangguh Pakubuwono VII, Kinatah emas keris PB VII, Luk 7 keris Jawa, Makna spiritual keris Nogo Sapto, Pamor Wos Wutah keris, Sejarah Keris Surakarta |
Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Emas Pamor Wos Wutah Tangguh PB VII Istimewa
Keris adalah salah satu artefak budaya yang paling dihormati di Nusantara, dan keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan, spiritualitas, dan identitas budaya. Salah satu keris yang memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi adalah Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Emas Pamor Wos Wutah, yang berasal dari tangguh Pakubuwono VII (PB VII) di Kasunanan Surakarta. Keris ini dikenal sebagai keris istimewa dengan keunikan dan keindahan yang mencerminkan kemuliaan serta kekuatan spiritual.
1. Sejarah dan Asal Usul
Keris Nogo Sapto Luk 7 berasal dari era Pakubuwono VII, yang memerintah Kasunanan Surakarta dari tahun 1830 hingga 1858. Pada masa ini, keris-keris yang dihasilkan dikenal dengan kualitasnya yang sangat tinggi, baik dari segi seni maupun kekuatan spiritual. Keris Nogo Sapto, yang berarti “naga tujuh,” merujuk pada bilah keris yang dihiasi dengan motif naga, simbol kekuasaan dan pelindung dalam budaya Jawa. Angka tujuh dalam luk keris memiliki makna spiritual yang dalam, melambangkan keseimbangan, kesempurnaan, dan keselarasan alam semesta.
2. Kinatah Emas
Keris ini dihiasi dengan kinatah emas, teknik dekoratif di mana emas ditempelkan pada permukaan bilah keris untuk membentuk motif-motif yang indah. Pada Keris Nogo Sapto, kinatah emas ini menampilkan motif naga, yang menguatkan citra kekuatan dan kemuliaan keris ini. Kinatah emas tidak hanya menambah keindahan visual keris, tetapi juga mencerminkan status sosial pemiliknya, karena keris dengan kinatah emas biasanya dimiliki oleh kalangan bangsawan atau raja.
Kinatah emas pada Keris Nogo Sapto juga berfungsi sebagai simbol perlindungan, di mana naga yang diukir dianggap sebagai pelindung dari segala bahaya. Dalam tradisi Jawa, naga adalah makhluk mitologis yang memiliki kekuatan besar dan dianggap sebagai penjaga yang mampu melindungi dari energi negatif.
3. Pamor Wos Wutah
Pamor Wos Wutah adalah salah satu jenis pamor yang paling populer dan dihargai dalam dunia perkerisan. Pamor ini memiliki pola yang menyerupai butiran padi yang tersebar di seluruh bilah keris, melambangkan kemakmuran, rezeki, dan kesuburan. Pamor Wos Wutah sering kali dianggap membawa keberuntungan dan berkah bagi pemiliknya, menjadikan keris dengan pamor ini sangat dicari dan dihargai.
Pada Keris Nogo Sapto, Pamor Wos Wutah tidak hanya menambah keindahan visual tetapi juga membawa makna filosofis yang dalam. Pamor ini diyakini mampu menarik energi positif dan memberikan perlindungan spiritual, sehingga pemilik keris dapat menjalani kehidupan dengan penuh berkah dan keselamatan.
4. Tangguh PB VII
Tangguh PB VII merujuk pada periode pembuatan keris di era pemerintahan Pakubuwono VII di Kasunanan Surakarta. Keris-keris dari tangguh ini dikenal dengan kualitasnya yang sangat baik, dengan teknik pembuatan yang sudah sangat maju pada masa itu. Keris yang dibuat pada masa PB VII sering kali memiliki detail yang halus, pamor yang rapi, dan hiasan kinatah yang indah.
Era PB VII adalah masa di mana seni pembuatan keris mencapai puncak kejayaannya di Surakarta, dan keris dari periode ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah perkerisan Jawa. Keris-keris ini sering kali dijadikan sebagai pusaka keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi.
5. Nilai Spiritual dan Filosofis
Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Emas Pamor Wos Wutah memiliki nilai spiritual dan filosofis yang sangat tinggi. Sosok naga yang diukir dengan kinatah emas melambangkan kekuatan, perlindungan, dan kemuliaan. Luk tujuh yang dimiliki keris ini membawa makna spiritual tentang keseimbangan dan kesempurnaan, sementara Pamor Wos Wutah melambangkan keberkahan dan kemakmuran.
Keris ini bukan hanya sekadar senjata atau benda seni, tetapi juga merupakan pusaka yang memiliki kekuatan magis. Dalam tradisi Jawa, keris seperti ini dipercaya mampu memberikan perlindungan, menarik rezeki, dan membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Keris ini sering kali dijadikan sebagai simbol status sosial dan spiritualitas yang tinggi, serta dijaga dengan sangat baik sebagai bagian dari warisan keluarga.
6. Kesimpulan
Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Emas Pamor Wos Wutah Tangguh PB VII adalah sebuah karya seni yang mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas Jawa. Dengan keindahan kinatah emasnya, kekuatan pamor Wos Wutah, dan makna mendalam dari sosok naga dan luk tujuh, keris ini bukan hanya memiliki nilai estetika yang tinggi tetapi juga kekuatan spiritual yang dipercayai oleh masyarakat Jawa. Sebagai salah satu warisan budaya Nusantara, keris ini perlu dilestarikan dan dijaga agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Ulasan
Belum ada ulasan.