Keris Megantoro Luk 7 Kinatah Emas Taman Sari Tangguh Mataram Era Amangkurat Kuno
Rp66,600,000
Keris Megantoro Luk 7 Kinatah Emas Taman Sari Tangguh Mataram Era Amangkurat Kuno
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 7
– Dhapur / Bentuk : Megantoro Kinatah Emas Taman Sari
– Pamor / Gambar : Wos Wutah
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Mataram Era Amangkurat
– Panjang Bilah : 35,4 cm
– Warangka : Ladrang Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Trembalu Gandar Iras
– Handle / Gagang : Ukir GG
– Pendok : Blewah Mamas Kuno
– Mendak : Kendit Hias Batu Permata Sepuh Perak
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K223 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Era Amangkurat Kuno, Filosofi Keris Jawa, Keris pusaka Mataram, Tangguh Mataram, Tuah keris |
Keris Megantoro Luk 7 Kinatah Emas Taman Sari Tangguh Mataram Era Amangkurat Kuno
Keris merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Jawa. Salah satu keris yang sangat dihargai dalam dunia perkerisan adalah Keris Megantoro Luk 7 dengan Kinatah Emas Taman Sari dari Tangguh Mataram, terutama yang berasal dari era Amangkurat Kuno. Keris ini dikenal bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena filosofi yang dalam dan tuahnya yang kuat.
1. Luk 7: Simbol Kekuatan dan Keberanian
Keris Megantoro memiliki luk 7, yang memiliki makna mendalam dalam filosofi Jawa. Luk (lekukan pada bilah keris) yang berjumlah tujuh sering dikaitkan dengan kekuatan, keberanian, dan perjuangan hidup. Keris berluk 7 dipercaya mampu memberikan energi bagi pemiliknya untuk menghadapi berbagai tantangan dengan keteguhan hati dan keberanian.
Selain itu, angka tujuh juga melambangkan keselarasan antara alam semesta dan manusia, dan diyakini dapat membantu pemiliknya mencapai keseimbangan dalam kehidupan duniawi maupun spiritual. Keris ini sangat cocok bagi mereka yang sering menghadapi konflik atau tanggung jawab besar, karena diyakini dapat memperkuat mental dan fisik pemiliknya.
2. Kinatah Emas Taman Sari: Simbol Kemakmuran dan Keindahan
Salah satu ciri khas dari Keris Megantoro adalah kinatah emas pada bilahnya. Kinatah emas adalah teknik dekorasi pada keris, di mana emas diaplikasikan pada permukaan bilah sebagai hiasan. Pada keris ini, motif yang digunakan adalah Taman Sari, yang melambangkan keindahan, kemakmuran, dan kelimpahan.
Taman Sari, yang secara harfiah berarti “taman bunga”, mencerminkan keindahan alam dan harmoni. Hiasan emas ini tidak hanya menambah keindahan visual pada keris, tetapi juga memiliki makna simbolis sebagai lambang kemakmuran dan kelanggengan dalam hidup pemiliknya. Kinatah emas juga menunjukkan status sosial tinggi dari pemilik keris ini, karena emas adalah bahan yang sangat bernilai dan hanya digunakan pada keris-keris pusaka yang penting.
3. Tangguh Mataram: Kerajaan dan Kebesaran
Keris Megantoro ini berasal dari Tangguh Mataram, khususnya pada era Amangkurat Kuno, yaitu masa pemerintahan Sultan Amangkurat I, Raja Mataram Islam yang berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Tangguh Mataram dikenal menghasilkan keris-keris dengan bentuk yang halus, artistik, dan memiliki sentuhan spiritual yang mendalam. Karakteristik utama keris tangguh Mataram adalah bilah yang kokoh dan pamor yang lembut, tetapi sarat dengan makna spiritual.
Pada masa Amangkurat I, keris memiliki peran penting sebagai simbol kekuasaan dan kekuatan politik. Keris tidak hanya digunakan sebagai senjata, tetapi juga sebagai pusaka kerajaan, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Keris dari tangguh ini sering dianggap memiliki aura kewibawaan yang besar, cocok bagi para pemimpin dan bangsawan.
4. Era Amangkurat Kuno: Masa Transisi dan Penguatan Kekuasaan
Amangkurat I memerintah Kerajaan Mataram pada masa yang penuh dengan dinamika politik dan sosial. Pada masa pemerintahannya, Amangkurat I berusaha untuk memperkuat kekuasaannya dengan cara yang otoriter. Meski demikian, keris-keris yang dihasilkan pada era ini mencerminkan kebesaran dan kekuatan yang diinginkan oleh sang raja.
Keris dari era Amangkurat I sering kali dibuat dengan perhatian besar terhadap detail, baik dari segi pamor, bilah, maupun ornamen kinatah emasnya. Hal ini mencerminkan kekayaan kerajaan, serta kekuasaan yang ingin ditampilkan oleh raja dan bangsawan pada masa itu. Oleh karena itu, keris dari era Amangkurat Kuno memiliki nilai historis dan spiritual yang sangat tinggi.
5. Tuah Keris Megantoro Luk 7
Keris Megantoro Luk 7 memiliki tuah yang kuat dalam beberapa aspek, antara lain:
- Kewibawaan dan Kepemimpinan: Luk 7 yang melambangkan keberanian dan kekuatan mental membuat keris ini sangat cocok bagi mereka yang berada dalam posisi kepemimpinan. Keris ini diyakini dapat membantu meningkatkan kharisma dan wibawa, sehingga pemiliknya lebih dihormati dan disegani.
- Perlindungan Spiritual: Keris ini juga dianggap sebagai pusaka pelindung, mampu melindungi pemiliknya dari gangguan fisik maupun non-fisik. Keberanian yang dimanifestasikan oleh luk 7 ini dipercaya mampu menghalau energi negatif dan ancaman dari musuh.
- Kemakmuran dan Keberuntungan: Dengan adanya kinatah emas Taman Sari, keris ini membawa simbol kelimpahan dan keberuntungan. Pamor dan hiasan emas pada bilah keris dipercaya dapat menarik rezeki dan memperlancar jalan hidup pemiliknya, baik dalam hal materi maupun spiritual.
6. Perawatan dan Penghormatan
Sebagai keris pusaka yang dihiasi kinatah emas, Keris Megantoro memerlukan perawatan yang baik dan penuh perhatian. Warangan (minyak keris) harus digunakan secara berkala untuk menjaga bilah keris dari karat dan menjaga kilau kinatah emasnya. Pemilik juga harus menyimpan keris ini di tempat yang sakral dan bersih, serta menghormatinya dengan penuh kehati-hatian.
Selain itu, keris ini sering dianggap sebagai benda yang memiliki “roh” atau energi tersendiri. Oleh karena itu, pemiliknya disarankan untuk merawat keris ini dengan rasa hormat dan menjalankan ritual pembersihan (jamasan) secara rutin, terutama pada hari-hari tertentu seperti bulan Sura, yang dianggap waktu sakral untuk merawat keris pusaka.
Kesimpulan
Keris Megantoro Luk 7 Kinatah Emas Taman Sari Tangguh Mataram Era Amangkurat Kuno adalah sebuah pusaka yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga sarat dengan nilai sejarah, spiritualitas, dan filosofi. Luk 7 yang melambangkan kekuatan dan keberanian, serta kinatah emas Taman Sari yang melambangkan kemakmuran dan keindahan, menjadikan keris ini sebagai simbol keseimbangan antara kekuatan duniawi dan spiritual.
Sebagai warisan dari era Amangkurat I, keris ini mencerminkan kebesaran kerajaan Mataram dan menjadi simbol kewibawaan, perlindungan, dan keberuntungan bagi pemiliknya. Keris ini bukan hanya artefak, tetapi juga sebuah pusaka yang mengandung energi kuat, yang dapat memberikan manfaat spiritual dan material bagi pemilik yang merawatnya dengan penuh hormat.
Ulasan
Belum ada ulasan.