Keris Kyai Carubuk Luk 7 Pamor Lawe Saukel Tangguh Demak Bintoro Abad XV Kuno
Rp15,200,000
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 7
– Dhapur / Bentuk : Kyai Carubuk
– Pamor / Gambar : Lawe Saukel
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Demak Bintoro
– Panjang Bilah : 36,5 cm
– Warangka : Gayaman Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Cendana Wangi
– Handle / Gagang : Kayu Cendana Wangi
– Pendok : Bunton Motif Modang Sepuh Emas
– Mendak : Widengan Bahan Perak
Barang sama persis seperti foto.
garansi 100% asli sepuh kuno
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K037 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Empu Keris Jawa, Kerajinan Keris Tradisional, Keris antik Jawa, Keris Era Kesultanan Demak, Keris Kuno Abad XV, Keris Kyai Carubuk, Keris Ritual dan Spiritual, Keris Sakral, Keris Tradisional Indonesia, Luk 7 Keris, Makna Filosofis Keris, Nilai Budaya Keris, Pamor Keris Jawa, Pamor Lawe Saukel, Pembuatan Keris Demak, Perawatan Keris Antik, Sejarah Keris Jawa, Tangguh Demak Bintoro, Warisan Budaya Demak |
Keris Kyai Carubuk Luk 7 Pamor Lawe Saukel Tangguh Demak Bintoro Abad XV Kuno
Keris Kyai Carubuk Luk 7 Pamor Lawe Saukel Tangguh Demak Bintoro Abad XV Kuno adalah salah satu artefak budaya yang mencerminkan keindahan, keahlian, dan nilai historis dalam tradisi pembuatan keris di Indonesia. Artikel ini akan mengulas ciri khas, konteks sejarah, teknik pembuatan, dan makna budaya dari keris ini.
1. Definisi dan Ciri Khas
Keris Kyai Carubuk: Jenis keris ini dikenal dengan nama “Kyai Carubuk,” yang menunjukkan status tinggi dan nilai sakral. Nama ini sering dikaitkan dengan keris yang memiliki kekuatan magis dan spiritual.
- Luk 7: Mengacu pada jumlah lekukan pada bilah keris. Luk 7 sering kali melambangkan keseimbangan dan keselarasan dalam kepercayaan Jawa.
- Pamor Lawe Saukel: Pamor adalah pola yang muncul pada bilah keris sebagai hasil dari proses penempaan logam. “Lawe Saukel” adalah pola pamor yang menyerupai benang yang disulam dengan pola yang rumit dan indah, dipercaya membawa keberuntungan dan perlindungan.
- Tangguh Demak Bintoro: Tangguh adalah istilah untuk menentukan periode dan asal pembuatan keris. “Demak Bintoro” menunjukkan bahwa keris ini dibuat pada masa Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, yang berdiri pada abad ke-15.
- Abad XV Kuno: Menandakan bahwa keris ini dibuat pada abad ke-15, memberikan nilai sejarah yang sangat tinggi.
2. Sejarah dan Konteks
Pada masa Kesultanan Demak, yang didirikan oleh Raden Patah, seni pembuatan keris mengalami perkembangan pesat. Demak sebagai pusat kekuasaan dan penyebaran Islam di Jawa, sangat mendukung perkembangan seni dan budaya, termasuk pembuatan keris. Keris Kyai Carubuk dengan Luk 7 dan Pamor Lawe Saukel adalah contoh dari karya seni yang indah dan bermakna mendalam dari periode ini. Keris ini tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol status, spiritualitas, dan kekuatan magis.
3. Pembuatan dan Teknik
Pembuatan keris Kyai Carubuk Luk 7 Pamor Lawe Saukel memerlukan keahlian tinggi dari empu (pembuat keris). Proses pembuatan melibatkan teknik penempaan dan pelipatan logam yang rumit untuk menciptakan pola pamor yang diinginkan. Pola Lawe Saukel dihasilkan melalui teknik khusus yang memerlukan keterampilan dan ketelitian tinggi. Bilah keris ini sering kali dihiasi dengan ukiran dan ornamen tambahan yang memperindah dan menambah nilai keris.
4. Kepentingan Budaya dan Filosofis
Keris dengan pamor Lawe Saukel memiliki makna yang mendalam dalam budaya Jawa. Pamor ini sering dianggap sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan, dengan pola yang rumit dan indah mencerminkan keanggunan dan keahlian empu. Desain Kyai Carubuk, dengan Luk 7, mencerminkan keseimbangan dan keselarasan. Keris ini tidak hanya merupakan senjata, tetapi juga lambang status, spiritualitas, dan kepercayaan. Keris Kyai Carubuk juga sering dianggap memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi pemiliknya dari bahaya.
5. Perawatan dan Pelestarian
Memiliki keris antik seperti Kyai Carubuk Luk 7 Pamor Lawe Saukel memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keawetan dan keindahannya. Perawatan yang tepat meliputi pembersihan rutin dan penyimpanan di tempat yang aman dari kelembapan dan korosi. Kolektor dan penggemar keris harus memperhatikan detail ini untuk menjaga kondisi keris tetap optimal.
Kesimpulan
Keris Kyai Carubuk Luk 7 Pamor Lawe Saukel Tangguh Demak Bintoro Abad XV Kuno adalah contoh luar biasa dari seni dan budaya keris Jawa. Dengan memahami detail dan makna di balik keris ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan sejarah dan keindahan yang terkandung dalam setiap bilahnya. Keris ini tidak hanya merupakan warisan sejarah yang berharga, tetapi juga lambang kekuatan spiritual dan magis yang terus dihormati hingga saat ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.