Keris Kalawijan Luk 19 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Amangkurat Abad 18 Kuno
Rp15,700,000
Keris Kalawijan Luk 19 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Amangkurat Abad 18 Kuno
Dhapur Keris (jenis bentuk kerisi: Kalawijan Luk 19
Pamor (motif lipatan besil: Segoro Muncar
Tangguh (perkiraan masa pembuatani: Mataram Era Amangkurat Abad 18
Panjang Bilah: 35.4 cm
Warangka: Gayaman Surakarta Kayu Timoho
Handle/ Gagang: Kayu Kemuning Lawasan
Pendok: Bunton Surakarta Kuningan
Mendak: Kuningan
Barang sama persis seperti foto. garansi 100% Foto Asli tanpa editan.
Garansi 100% Keris sepuh kuno.
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K060 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Empu Keris Jawa, Era Amangkurat Mataram, Filosofi Luk 19, Kekuatan Magis Keris, Kekuatan Pamor Segoro Muncar, Keris dan Spiritualitas, Keris Kalawijan, Keris Mataram Kuno, Keris Sakral, Luk 19, Makna Filosofis Keris, Nilai Budaya Keris, Pamor Segoro Muncar, Pembuatan Keris Tradisional, Perawatan Keris Antik, Pusaka Mataram, Sejarah Keris Jawa, Simbolisme Keris Jawa, Tangguh Mataram Amangkurat, Warisan Budaya Jawa |
Keris Kalawijan Luk 19 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Amangkurat Abad 18 Kuno
Keris Kalawijan Luk 19 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Amangkurat Abad 18 Kuno adalah salah satu peninggalan budaya yang sangat berharga, yang mencerminkan kemegahan dan spiritualitas dari masa lalu Kerajaan Mataram. Artikel ini akan membahas secara mendalam karakteristik, sejarah, teknik pembuatan, serta makna filosofis yang terkandung dalam keris yang langka ini.
1. Definisi dan Ciri Khas
Keris Kalawijan: Nama “Kalawijan” sering dikaitkan dengan kondisi tertentu yang dianggap tidak sempurna atau dalam proses perubahan. Namun, dalam konteks keris, nama ini bisa merujuk pada makna yang lebih dalam, seperti perjalanan spiritual yang belum mencapai kesempurnaan atau fase kehidupan yang sedang dalam transisi.
- Luk 19: Keris ini memiliki sembilan belas lekukan, jumlah yang sangat langka dan menunjukkan kompleksitas yang tinggi. Dalam tradisi Jawa, jumlah luk yang banyak sering dikaitkan dengan perjalanan hidup yang penuh liku dan tantangan, serta pencapaian spiritual yang tinggi.
- Pamor Segoro Muncar: Pamor ini menggambarkan ombak besar atau laut yang bergejolak. Dalam tradisi Jawa, Segoro Muncar melambangkan kekuatan alam yang besar dan tak terduga, serta keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup.
- Tangguh Mataram Era Amangkurat: Tangguh Mataram merujuk pada periode ketika keris ini dibuat, khususnya di bawah pemerintahan Amangkurat. Keris dari era ini dikenal dengan teknik pembuatan yang rumit dan memiliki nilai spiritual serta historis yang tinggi.
- Abad 18 Kuno: Keris ini dibuat pada abad ke-18, masa di mana Mataram mengalami berbagai dinamika politik dan budaya. Keris dari abad ini sering kali mencerminkan kekuatan spiritual dan status sosial dari pemiliknya.
2. Sejarah dan Konteks
Keris Kalawijan Luk 19 ini berasal dari era Amangkurat, yang merupakan bagian dari sejarah panjang Kerajaan Mataram. Pada masa ini, keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan, spiritualitas, dan status sosial. Keris dengan luk sebanyak 19 sangat jarang ditemukan, menunjukkan bahwa keris ini kemungkinan besar dimiliki oleh seseorang dengan status tinggi, seperti bangsawan atau prajurit elit. Era Amangkurat juga dikenal sebagai masa perubahan dan konflik, yang tercermin dalam makna filosofi dari keris ini.
3. Pembuatan dan Teknik
Pembuatan Keris Kalawijan Luk 19 membutuhkan keterampilan tinggi dan kesabaran luar biasa dari sang empu. Pamor Segoro Muncar yang muncul pada bilah keris ini dihasilkan melalui proses penempaan yang rumit, di mana berbagai jenis logam dilebur dan dipadukan untuk menciptakan pola ombak yang dinamis. Proses ini tidak hanya membutuhkan keahlian teknis, tetapi juga pengetahuan spiritual untuk memastikan bahwa keris memiliki kekuatan magis yang diinginkan. Setiap lekukan pada keris ini dibuat dengan hati-hati, menciptakan bilah yang tidak hanya indah tetapi juga sarat makna.
4. Kepentingan Budaya dan Filosofis
Keris dengan Pamor Segoro Muncar memiliki makna yang sangat mendalam dalam budaya Jawa. Ombak besar yang digambarkan dalam pamor ini melambangkan kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi rintangan hidup. Luk 19 yang terdapat pada keris ini menggambarkan perjalanan spiritual yang panjang dan penuh tantangan, serta pencapaian kebijaksanaan yang mendalam. Nama Kalawijan sendiri bisa mencerminkan kondisi atau fase tertentu dalam kehidupan, menandakan bahwa keris ini bukan hanya sekadar senjata, tetapi juga simbol perjalanan spiritual dan transisi.
5. Perawatan dan Pelestarian
Merawat keris kuno seperti Kalawijan Luk 19 memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bilah tetap dalam kondisi baik. Pamor Segoro Muncar perlu dirawat dengan membersihkan bilah secara teratur agar tidak terkena karat. Penyimpanan keris juga harus dilakukan di tempat yang kering dan aman, jauh dari kelembapan yang dapat merusak logam. Selain itu, perlu dilakukan ritual tertentu sesuai tradisi untuk menjaga kekuatan spiritual keris ini tetap terjaga. Perawatan yang baik akan memastikan bahwa keris ini tetap menjadi pusaka berharga yang dihormati.
Kesimpulan
Keris Kalawijan Luk 19 Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Era Amangkurat Abad 18 Kuno adalah salah satu artefak budaya yang sangat berharga dan sarat dengan makna. Kombinasi antara teknik pembuatan yang rumit, makna spiritual yang dalam, dan latar belakang sejarah yang kaya menjadikan keris ini sebagai salah satu pusaka yang sangat dihormati. Bagi kolektor atau pecinta keris, memiliki keris ini adalah sebuah kehormatan besar, karena keris ini bukan hanya cerminan dari keindahan dan kekuatan fisik, tetapi juga simbol spiritualitas dan warisan budaya yang tak ternilai.
Ulasan
Belum ada ulasan.