Keris Jangkung Tebu Saoyotan Pamor Segoro Muncar Mataram Amangkurat
Rp18,560,000
Keris Jangkung Tebu Saoyotan Pamor Segoro Muncar Mataram Amangkurat
Jenis Pusaka : Luk 3
Dhapur : Jangkung Tebu Saoyotan
Pamor : Segoro Muncar
Tangguh/Era : Mataram Era Amangkurat
Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Cendana
Stok 1
Alasan berbelanja di Bumipermata.Com
- Terpercaya Sejak 2012
- Garansi Uang Kembali
- Di Marketplace Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
Dimensi | 40 × 20 × 10 mm |
SKU | K097 |
Kategori | Keris Pusaka, Keris Pusaka Kuno |
Tag | Kekuatan mistis keris Tebu Saoyotan, Keris dengan pamor langka, Keris dengan pamor laut, Keris Jangkung Tebu Saoyotan, Keris Mataram Kuno, Keris pusaka Mataram, Makna spiritual keris Jangkung, Pamor Segoro Muncar, Sejarah keris Mataram, Tangguh Mataram Amangkurat |
Keris Jangkung Tebu Saoyotan Pamor Segoro Muncar Mataram Amangkurat
Keris adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai spiritual dan sejarah yang tinggi di Nusantara. Di antara berbagai jenis keris, Keris Jangkung Tebu Saoyotan Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Amangkurat adalah salah satu yang memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri. Keris ini berasal dari era Mataram, tepatnya pada masa pemerintahan Amangkurat, dan dikenal dengan bentuknya yang khas serta pamor yang indah.
1. Sejarah dan Asal Usul
Keris Jangkung adalah salah satu jenis keris yang memiliki bilah panjang dan ramping. Sebutan “jangkung” mengacu pada proporsi bilah keris yang lebih panjang dari kebanyakan keris lainnya, memberi kesan elegan namun tetap kokoh. Keris jangkung sering kali dihubungkan dengan tokoh-tokoh spiritual dan bangsawan, karena bentuknya yang dianggap membawa makna kewibawaan dan kekuasaan.
Tebu Saoyotan merujuk pada bentuk atau gaya keris yang menyerupai batang tebu, yang sering diidentikkan dengan kekuatan dan ketahanan. Batang tebu yang kokoh dan seratnya yang kuat menjadikan istilah ini sebagai simbol dari ketahanan dan kekuatan dalam menghadapi segala rintangan hidup.
Keris ini dibuat pada masa Tangguh Mataram Amangkurat, yang merujuk pada periode kekuasaan Raja Amangkurat di Kesultanan Mataram pada abad ke-17. Pada masa ini, keris-keris yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat tinggi, baik dari segi seni maupun kekuatan spiritualnya. Keris dari tangguh ini sering kali digunakan oleh bangsawan dan prajurit sebagai simbol status dan kekuasaan.
2. Pamor Segoro Muncar
Pamor Segoro Muncar adalah salah satu pamor yang sangat unik dan langka. Pamor ini memiliki pola yang menyerupai ombak atau gelombang laut yang muncul ke permukaan. Dalam tradisi Jawa, laut atau segara sering kali dikaitkan dengan kekuatan alam yang besar, misterius, dan tak terbendung. Oleh karena itu, Pamor Segoro Muncar melambangkan kekuatan besar yang bisa membawa perubahan dan dinamika dalam kehidupan.
Pamor ini juga dipercaya memiliki kekuatan untuk melindungi pemiliknya dari bahaya besar, seperti bencana alam atau ancaman fisik. Kekuatan yang dilambangkan oleh pamor ini juga mencerminkan kebijaksanaan dan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan situasi sulit, layaknya ombak yang kuat namun bisa diredam dengan ketenangan.
3. Tangguh Mataram Amangkurat
Tangguh Mataram Amangkurat mengacu pada keris-keris yang dibuat pada masa pemerintahan Amangkurat I dan II di Kesultanan Mataram. Keris dari era ini dikenal dengan kualitasnya yang sangat tinggi, baik dari segi teknik pembuatan maupun nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Pada masa Amangkurat, kesenian dan spiritualitas sangat dihargai, dan keris-keris yang dihasilkan sering kali dianggap sebagai pusaka yang memiliki kekuatan magis dan perlindungan spiritual yang kuat.
Keris dari tangguh ini biasanya memiliki bentuk yang elegan dan detail pamor yang sangat indah. Selain sebagai senjata, keris juga berfungsi sebagai simbol status sosial dan kekuasaan, serta sebagai benda yang digunakan dalam upacara adat dan spiritual.
4. Nilai Spiritual dan Filosofis
Keris Jangkung Tebu Saoyotan Pamor Segoro Muncar memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Bilah jangkung melambangkan kewibawaan dan kekuatan dalam menghadapi segala rintangan. Tebu Saoyotan membawa makna tentang ketahanan dan keteguhan hati, sementara Pamor Segoro Muncar menambah dimensi kekuatan alam yang besar dan perlindungan dari ancaman yang tak terduga.
Secara filosofis, keris ini mengajarkan pemiliknya tentang pentingnya memiliki keteguhan hati dan ketenangan dalam menghadapi gelombang kehidupan. Kekuatan yang dimiliki keris ini diyakini mampu melindungi pemiliknya dari segala macam bahaya dan memberikan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
5. Kesimpulan
Keris Jangkung Tebu Saoyotan Pamor Segoro Muncar Tangguh Mataram Amangkurat adalah sebuah artefak yang mencerminkan kekayaan budaya, spiritualitas, dan sejarah dari era Mataram. Dengan keindahan pamor Segoro Muncar dan bentuk yang unik, keris ini memiliki nilai yang sangat tinggi baik dari segi estetika maupun spiritual. Sebagai salah satu warisan budaya Nusantara, keris ini perlu dilestarikan dan dijaga agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Ulasan
Belum ada ulasan.